Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Florence Sihombing dan Mulut Harimau

Kasus Florence Sihombing yang karena statusnya di media sosial Path dan dianggap menghina Yogyakarta, dalam beberapa hari terakhir menghiasi media cetak dan elektronik dan menjadi semakin heboh setelah ditahan Polda DI Yogyakarta.

Florence Sihombing dan Mulut Harimau
Meski terjadi pro dan kontra terhadap status tersangka dan penahanan Florence Sihombing, tetapi ada pelajaran yang dapat diambil.

Ceritanya, ketika dia harus mengantri untuk membeli bensin dan karena nyrobot maka ditegur oleh seorang tentara yang mengamankan POM bensin. Lantas marah-marah dan kemarahannya diungkapkan di media sosial Path.

Dalam kemarahannya yang ditulis path, Florence Sihombing mengeluarkan kata-kata kasar dan dianggap menghina bahkan mengajak kepada warga kota selain Yogyakarta untuk menjauhi dan tidak tinggal di sana.

Aksinya di jejaring sosial Path, dianggap melanggar Undang-undang Nomer 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Sehingga membuat warga marah dan melaporkannya ke Polda DI Yogyakarta. Karena dianggap cukup alat bukti dan dianggap berbelit dalam pemeriksaan maka jadilah Florence Sihombing ditahan.

Pelajaran Dari Kasus Florence


Ada pelajaran dan hikmah yang bisa diambil untuk dijadikan cermin kehidupan bagi siapa saja. Anda bisa belajar banyak dari kasus Florence Sihombing ini. Pelajaran itu berupa, antara lain :

  1. Membiasakan diri untuk antri jika memang ada keharusan untuk antri. Apalagi jika Anda  adalah orang yag terdidik dan berbudaya. Bagaimana mungkin, seorang mahasiswa S2 di sebuah universitas ternama,UGM, melakukan aksi srobot ketika membeli BBM di SPBU. Padahal yang lainnya antri lama. Meski telah ditegur dan diingatkan, Florence Sihombing tetap ngeyel.
  2. Berhati-hati ketika marah. Marah memang salah satu sifat yang menjadi pembawaan setiap manusia. Meski demikian, setiap orang mempunyai keharusan untuk memenej sifat marahnya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain bahkan produktif.
  3. Menggunakan media online secara bijak dan berhati-hati apalagi ketika sedang marah. Florence Sihombing adalah salah satu contoh untuk kasus yang menderanya. Betapa dia tidak bijak ketika mengekspresikan kemarahan atau sekedar kejengkelannya ketika dalam posisi sibuk banyak urusan harus antri panjang. Meski sesungguhnya ekspresi kemarahannya lebih kepada kondisi dan masalah BBM yang terus terjadi, tetapi penggunaan kata-kata yang tidak tepat maka berakibat pada masalah hukum yang menimpanya.
  4. Memahami betul UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan ancaman bagi pelanggarnya.
Ibarat kata, Florence Sihombing termakan oleh mulut harimaunya sendiri. Ada pepatah, "mulutmu harimaumu". Artinya jika siapapun salah kata dalam berucap baik secara verbal maupun tulisan (termasuk dalam status di sosial media) maka dia akann menanggung akibat buruk yang ditimbulkannya. Maka berhati-hatilah ketika menulis dana mengungkapkan isi hati dan pikiran dalam untaian kalimat, terlebih ketika dalam kondisi marah.

Dalam kontek Islam, bagi orang-orang bertakwa diwajibkan untuk berkata-kata yang baik. Dan jika tidak mampu maka lebih baik diam.

Berita heboh, unik dan aneh lainnya dari heboh.sodikin.Com : Tutorial Cara Membuat .apk Untuk Blog, 37,5 Miliar Rupiah Untuk Harga Komik Superman, dan 4 Fakta Menarik dan Unik Tentang Sperma.
Admin Web
Admin Web Blogger pemula, penyuka hal-hal heboh, unik dan aneh. Blog ini merupakan sajian informasi seputar hal-hal yang dimaksudkan itu. Silahkan membaca blog ini, Anda akan mendapatkan pengalaman yang heboh.

Posting Komentar untuk "Florence Sihombing dan Mulut Harimau"